Kawasan Ajatappareng terdiri atas
empat kabupaten di sekitar Kota Parepare, termasuk Kota Parepare sendiri,
Kabupaten Barru, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Enrekang, dan Kabupaten Pinrang.
Kelima wilayah administratif tersebut tergabung dalam Kawasan Pengembangan
Ekonomi Terpadu (KAPET) Parepare, yang berpusat di Kota Parepare. Masing-masing
kabupaten memiliki keunggulan masing-masing dan ciri khas yang membuatnya
terkenal di mata orang banyak. Masing-masing Kabupaten dan Kota berfokus pada
apa yang merupakan keunggulan daerahnya dan hasil bumi serta industri yang
utama di daerahnya.
1)
Kota Parepare
Kota Parepare merupakan
kota jasa dan niaga yang memiliki dua pelabuhan utama yang salah satunya
berfokus pada bongkar muat barang (Pelabuhan Cappa Ujung), sedangkan salah
satunya lagi berfokus pada pergerakan penumpang (Pelabuhan Nusantara). Kota Parepare didukung pula dengan adanya
pergudangan yang berkapasitas sampai 100.000 ton hasil pertanian dan
perkebunan seperti beras dan kakao.
Kawasan Industri Lapadde seluas 150 hektar terletak di Kecamatan Ujung,
terdapat industri minyak, tepung, pengolahan biji-bijian, industri alsintan,
dan sebagainya. Selain itu, terdapat industri pengolahan diantaranya industri
pemotongan kayu, industri mebel, hingga industri pembuatan bingkai foto.
Pemandangan Kota Parepare
2)
Kabupaten Barru
Kab. Barru memiliki potensi di sub
sektor perikanan dgn produksi 17.147,10
Ton/thn, dan budidaya ikan darat, udang dan perikanan tangkap serta rumput
laut. Pertanian dan Tanaman Pangan serta Perkebunan dan hortikultura juga
sangat potensial di daerah ini karena
± 20 % daerahnya merupakan lahan
pertanian dan perkebunan. Barru juga dikenal mempunyai potensi tambang yang besar seperti tras cadangannya
berkisar 245 juta ton, mangan ± 5 juta ton. terdapat juga batubara, kromit ± 24
juta ton, marmer, kwarsa dan bahan galian industri lainnya.
Untuk sektor industri, terdapat industri pengupasan biji mete, industri
pembuatan kapal rakyat, industri kerajinan batu aji, dan industri pembuatan
gula merah secara tradisional.
3)
Kabupaten Sidrap
Kab.
Sidrap berpotensi untuk pertanian dengan
jumlah lahan ± 46.985 Ha cocok untuk padi, jagung, ubi-ubian, palawija dan
sayur-sayuran. Perkebunan juga cocok dengan luas lahan ±
25.818 Ha, meliputi : kakao, jambu mete, kemiri dan pisang. Potensi
perikanan air tawar juga ada
karena keberadaan Danau Sidenreng yang luas.
Industri
yang ada di Kabupaten Sidrap antara lain industri Pengolahan biji mete, industri
pandai besi, industri penenunan sutera, dan industri gerabah.
Peta Kabupaten Sidrap
4)
Kabupaten
Enrekang
Potensi Sektor perkebunan Kab. Enrekang dengan luas lahan ± 36.090 Ha,
terdiri dari kelapa dalam, kakao, jambu
mete, kelapa hybrida, kopi, kapok, aren, kemiri dan pisang. Daerah ini juga terkenal hasil Hotikultura
seperti palawija dan sayur-sayuran. Terdapat pula potensi tambang kaolin 52 juta ton, batubara, marmer minyak
dan gas bumi, terdapat pula emas dan perak berupa sedimen aktif dan sedimen
purba dengan deposit yang sangat besar. Untuk memperlancar perdagangan
Hortikultura di Kab. Enrekang, telah di siapkan Terminal Agro, dimana tempat
terbut merupakan pusat penjualan Holtikultura di Kabupaten Enrekang yang
merupakan penghasil Holtikultura terbesar di Sulawesi Selatan. Industri yang
terdapat di Kabupaten Enrekang diantaranya industri pemintalan benang, industri
pembuatan gula merah, dan industri pengolahan kopi dan kakao.
5)
Kabupaten
Pinrang
Kab.
Pinrang memiliki potensi sektor perikanan dengan luas tambak 18.373,46 dengan
budidaya ikan dan udang, perikanan tangkap dan budidaya rumput laut. Pertanian :
Padi, palawija dengan luas lahan mencapai ± 50.000 Ha dan sayur-sayuran,
jagung, ubi-ubian, cabai, dan kacang panjang. Perkebunan dengan luas lahan ± 20.000 Ha meliputi kelapa dalam, kakao,
jambu mete, kelapa hybrida, kopi, kapok, aren, pinang, kemiri dan pisang juga sangat berpotensi. Terdapat
pula potensi tambang Pasir Kuarsa dengan cadangan sekitar 48 juta ton, Tras
1.869 milyar ton. Industri yang ada di Kabupaten Pinrang diantaranya industri
alat pertanian yang dapat memproduksi prontok dan gabah, industri pengolahan
minyak kelapa secara tradisional, industri gula merah, industri pembuatan abon
ikan, hingga industri mebel kayu.
1 komentar:
berkunjung,salam kenal.by "karbon aktif"
Posting Komentar