My Life as Planology Student at Hasanuddin University #semester_1

Sebagai mahasiswa Planologi atau dikenal juga dengan nama PWK (di Unhas disebut Pengembangan Wilayah dan Kota), tentunya tak lepas dari yang namanya Photo-photo, Wisata, Kuliner (PWK juga), ups, maksudnya kuliah (kalau yang ini sudah pasti), survey, jurnal, laporan, hingga presentasi. Berbicara tentang kuliah, kalau di Unhas waktu semester pertama ada delapan mata kuliah yang pastinya harus dilulusi semua. Pada dasarnya di semester pertama, ada dua macam mata kuliah. Yang pertama disebut Mata Kuliah Umum (MKU) yang kedua mata kuliah prodi.

Kampus Fakultas Teknik Unhas Gowa (1 tahun lalu)

Untuk MKU, di semester pertama khusus prodi PWK, ada Bahasa Indonesia dan Wawasan IPTEKS. Sedangkan untuk mata kuliah prodi, ada Studio Pemetaan, Statistik, Kalkulus, Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota, Sejarah Perencanaan Wilayah dan Kota, dan Sistem Sosial Kependudukan. Nah, disinilah uniknya yang namanya Teknik Pengembangan Wilayah dan Kota. Ada yang bilang ini prodi gado-gado, dimana semua subjek mulai dari matematika hingga sosiologi bercampur jadi satu. Ada pula yang bilang kalau PWK itu IPSnya Fakultas Teknik. Bagaimana tidak, disaat prodi lain mempelajari ilmu alam dan terapannya, PWK mempelajari sosiologi, ekonomi, hingga geografi. Namun dari pandangan penulis sendiri, PWK tidak kehilangan sisi keteknikannya, dimana ilmu-ilmu sosial yang dipelajari hanya sebagai penunjang dan pelengkap, mengingat lapangannya PWK ada di masyarakat sendiri.

Nah, berikutnya penulis akan menceritakan satu demi satu perjalanan penulis sendiri ketika menjalani setiap mata kuliah di semester satu hingga berhasil mencapai Indeks Prestasi yang membuat mama tidak rugi menguliahkan anaknya (cieee).


Tuesday

Hari pertama kuliah dalam setiap minggu, pasti ada yang bertanya, kenapa bukan hari senin? Begini, waktu zamannya penulis, mata kuliah yang diadakan dihari selasa adalah Studio Pemetaan. Pada dasarnya Kelas untuk Studio Pemetaan dibagi dua, kelas A dan kelas B. Kebetulan waktu itu penulis masuk kelas A, dan diadakannya di hari selasa. Sebenarnya hal ini tidak penting-penting amat sih, toh kuliahnya tetap muatannya sama. Yeah, Studio Pemetaan, 4 sks. Studio Pemetaan dulunya dikenal dengan nama studio 1, yang mana masih ada rangkaian studio-studio lanjutan di semester-semester berikutnya. Syarat untuk mengambil studio-studio berikutnya adalah mahasiswa harus lulus dalam studio pemetaan (studio pertama). Kalau tidak lulus, jangan harap dapat mengambil studio-studio lanjutan di semester berikutnya.

Studio gambar Teknik PWK

Untuk Studio Pemetaan sendiri, mahasiswa diwajibkan membawa berbagai jenis pensil, mulai dari 2H, HB, B, 2B, hingga 4B. Masing-masing pensil memiliki fungsi tersendiri dalam menggambar peta. Satu hal yang paling membekas di hati dan pikiran setiap mahasiswa PWK Unhas adalah menggambar garis lurus tanpa terputus, secara manual, tanpa menggunakan penggaris. Kertas A4 dan A3 menjadi kanvasnya. Garis lurus landscape, portrait, hingga diagonal, dari ujung kertas yang satu ke ujung kertas yang lain, dengan jarak antar garis terhitung dalam satuan millimeter. Bisa dibayangkan betapa sulitnya itu. Namun mau tidak mau, untuk menjadi Planner berkualitas, tentunya semua itu harus dijalani. Tips yang dapat penulis berikan adalah anggaplah bahwa semua itu adalah tantangan. Jangan pernah mengeluh dengan hal sekecil itu. Toh ini baru awal dari serangkaian tantangan-tantangan lainnya.

Dalam mata kuliah Studio Pemetaan, diajarkan pula bagaimana membuat grid untuk peta, konsep skala, menggambar peta secara manual (dengan tangan), hingga memetakan suatu wilayah/satu blok kota. Nah, yang disebutkan terakhir tadi umumnya dilakukan dengan cara survey pengukuran, dimana setiap bangunan yang ada dalam blok itu diukur panjang dan lebarnya. Panjang dan lebar jalan juga diukur, jarak antar tiang listrik, posisi pohon, hingga drainase juga diukur. Dan kegiatan survey selalu berakhir dengan sesi Photo-photo, Wisata, Kuliner. Apalagi bagi yang tempat surveynya di tempat-tempat seperti pinggiran Anjungan Pantai Losari, Rotterdam, dan sebagainya. Pokoknya seru deh.


Lokasi survey pemetaan penulis waktu semester 1 (1 blok)

Untuk mendapat nilai A, pertama-tama yang harus dilakukan adalah patuh pada dosen (pastinya). Berikutnya adalah utamakan latihan membuat garis dan cobalah untuk menyatu dengan pensil. Penggunaan jenis pensil yang tepat juga berperan besar dalam penilaian, terutama ketika menggambar peta. Misalnya pensil 4B atau yang lebih tebal lagi tidak mungkin digunakan untuk menggambar garis kontur, dsb. Atribut peta juga memainkan peran dalam penilaian. Jadi pastikan ketika menggambar peta, jangan pernah melupakan yang namanya judul peta, legenda, skala, arah mata angin, dll. Dengan melakukan sederet hal tersebut, dijamin nilai A sudah ada dalam genggaman.

Peta Kota Osaka (hasil kerja penulis)

Mata kuliah di hari berikutnya akan dilanjutkan di lain waktu. Masih banyak pengalaman dan tips-tips lain yang akan diceritakan di tulisan-tulisan berikutnya. Akhir kata, salam perencana!

4 komentar:

Unknown mengatakan...

oh begitu? jdi kedepannya harus bagaimana?

Unknown mengatakan...

good

Rizki Fitrianto mengatakan...

salam!

narcissiebacchus mengatakan...

CasinoTop-Up Reviews - 2021
A detailed Review 세븐 포커 족보 of 룰렛 돌리기 게임 CasinoTopUp for 2021. op 사이트 Read all about their bonuses, games, software providers, payments methods and more! Rating: 5 · 여수 op 사이트 ‎3 reviews sbobet

Posting Komentar

Blogger news